Suatu hari seorang pedagang asal Toronto, Kanada
berlayar mengarungi lautan.Dalam pelayaran itu secara kebetulan dia bertemu
dengan seorang penumpang muslim.Setelah berkenalan dan bercengkrama,si muslim
itu meminjaminya Al-Qur’an terjemahan untuk dibaca sekedar mengusir kejenuhan
ditengah lautan yang dirasa membosankan.Walaupun dia seorang non muslim dan
tidak mengenal sejarah islam,anehnya dia tetap menaruh minat membaca kitab suci
umat islam tersebut.Di kapal dia membaca dengan seksama dan saat membaca QS.
An-Nur :40 hatinya seketika tersentak.Dia terkesima karena nyaris tak mengira
kitab suci Al-Quran menceritakan tentang lautan.
Beberapa
hari keemudian dia mengembalikan kitab terjemahan tersebut kepada
pemiliknya.Jalan pikirannya yang polos,karena selama ini mengira Al-Qur’an itu
karya Muhammad membuat dia bertanya,”apakah Muhammad itu seorang pelaut ?”.
“Bukan”,jawab pemilik Al-Qur’an itu,bahkan Muhammad
itu seseorang yang tinggal di gurun pasir.”Rupanya jawaban itu membuatnya tidak
ragu lagi akan kebenaran Al-Qur’an.Dia kemudian masuk islam.Apakah yang di gambarkan QS. An-Nur : 40?
Ternyata
ayat tersebut menerangkan tentang amalan orang kafir.
Firman Allah: “Seperti gelap gulita
di samudra yang dalam yang diliputi ombak yang diatasnya ada ombakdiatasnya ada
awan.Gelap gulita diatas gelap gulita (bertumpuk).Apabila dia mengeluarkan
tangannya hamper dia tidak dapat melihatnya dan barang siapa yang tidak diberi
cahaya oleh Allah,maka tidaklah ada baginya sedikitpun cahaya.”
M. Quraish Syihab dalam tafsir al Misbah
menafsirkan ayat diatas sebagai satu perumpamaan terhadap amal orang-orang
kafir yang dalam ayat sebelumnya ( QS.An-Nur:39) telah dijelaskan bahwa amal
orang-orang kafir itu sia-sia belaka.Dengan kata lain seperti fatamorgana.
Jadi
dalam ayat tersebut diatas Allah mengumpamakan amal dari orang-orang kafir
seperti gelap gulita yang tindih menindih seperti lapisan ombak dan awan di
tengah lautan.Tidak jarang Al-Qur’an menjelaskan satu peristiwa dengan sebuah
perumaan tentu hal ini semakin menambah bukti tentang kebenaran Al-Qur’an itu
sendiri.
Apa
yang mendasari pedagang asal Toronto itu kemudian masuk Islam setelah membaca
QS. An-Nur:40? Setidaknya ada dua hal yang bisa dijadikan
penjelasan.Pertama,dia terkesan akan keakuratan Al-Qur’an dalam menggambarkan
badai ditengah lautan.Kebenaran QS. An-Nur:40 itu membuat ia tak bisa mengelak
dan berpaling.Dia telah mengalami dan melihatnya sendiri akan fenomena
lautan,ombak yang di atasnya ada ombak lagi dan di atasnya lagi ada awan.Karena
itu ia tahu keterangan itu bukan sebuah ilusi yang dibuat oleh seseorang untuk
menggambarkan lautan,tapi itu memang sebuah penggambaran yang nyata.
Kedua,selama
ini dia mengira Al-Qur’an adalah karya dari seorang Nabi Muhammad SAW.Makanya
setelah ia diberi tahu oleh pemilik Al-Qur’an terjemah bahwa Nabi Muhammad SAW
tinggal di gurun pasir,ia seketika yakin bahwa Al-Qur’an tidak mungkin di tulis
oleh Muhammad,orang yang tinggal di gurun pasir dan dalam pikirannya,siapapun
yang menulis Al-Qur’antentunya memahami secara utuh badai di tengah laut.Dengan
dua alasan itu dia tidak ragu lagi mengakui apa yang ditulis dalam Al-Qur’an
adalah benar sehingga masuk islam.www.anwarmuzacky.blogspot.com