Suatu
hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah Subhanahu
wa Ta’ala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi
kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku
dosa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang darinya.Setiap Muslimin yang
mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi
penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(At
Tahrim : 6)
Mengenai
para penghuni neraka, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :“Aku
melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara
(orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan
kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas
dan Imran serta selain keduanya).Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang
disaksikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang penduduk Surga
yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas
penduduknya adalah wanita.
Dalam
hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan tentang
wanita penduduk neraka, beliau bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian
tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena
sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka
seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan
wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan
sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)
Para
wanita penghuni neraka adalah wanita yang :
1.
Kufur
Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya
Sebagaimana dijelaskan
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam :
“Allah
tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada
suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari
Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)
Cukup
kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabiyah
sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri
kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.
2.
Durhaka
Terhadap Suami
Kedurhakaan
yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk
kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin.
Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :
a.
Durhaka
dengan ucapan.
b.
Durhaka
dengan perbuatan.
c.
Durhaka
dengan ucapan dan perbuatan.
Bentuk pertama ialah
seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta
segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar
dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan
wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya.
Sungguh jelek apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah
sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam :
“Wanita mana saja yang
meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’i, pent.) maka haram baginya
wangi Surga.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al
Insyirah fi Adabin Nikah halaman 85)
Bentuk kedurhakaan kedua
yang dilakukan para istri terjadi dalam hal perbuatan yaitu ketika seorang
istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika
melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau
menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang semisal dengan
itu.Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa
izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang
demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’i.
Demikian pula bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada
lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.
Bentuk lain adalah apabila
seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal
suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya,
meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.
Ketahuilah pula bahwa jalan
menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang
setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa
neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling
darinya semasa ia hidup di dunia.Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau
bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya dari
kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha
mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di
akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia yang ia takuti dan tangisi.
3.
Tabarruj
Yang dimaksud dengan
tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan
tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang
dapat menarik syahwat lelaki.(Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)
Masih banyak sebab-sebab
lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi kami
hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang
sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini.Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat
menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari
raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita,
beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian
beliau bersabda :“Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu
bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara
wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya :
“Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Karena kalian banyak
mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)
Bershadaqahlah! Karena
shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin.Wallahu A’lam
bish Shawwab.